Sabtu, 08 Maret 2025

Mengukur Kinerja Perpustakaan

Di Indonesia dan di beberapa negara lain perpustakaan tidak dianggap sebagai lembaga yang cukup penting. Oleh karena itu ketika perpustakaan diminta melaporkan kegiatannya oleh pimpinan, tidak banyak yang diminta oleh pimpinan. Pengalaman saya ketika memimpin perpustakaan di perguruan tinggi yang cukup terkemuka, pimpinan saya hanya meminta tiga hal yang harus dilaporkan yaitu berapa jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan, berapa buku yang dipinjam selama satu tahun dan berapa peminjam buku tersebut selama satu tahun. Apa artinya? Artinya perpustakaan hanya dianggap lembaga yang bertugas meminjamkan buku saja. Lain tidak. Pertanyaannya, betulkah pekerjaan perpustakaan itu hanya meminjamkan buku yang menjadi koleksinya saja? Kalau memang begitu, tidaklah salah kalau pimpinan beranggapan bahwa jumlah pustakawan atau staf pegawai di suatu perpustakaan sering dianggap terlalu banyak yaitu dengan perbandingan satu pustakawan melayani kira-kira 1000 orang pemustaka (potensial).

Berdasarkan pengalaman itu saya mencoba mencari apa sebenarnya yang dijadikan indikator kinerja sebuah perpustakaan. Pada tahun 1984 saya mendapat penugasan ke Amerika Serikat, tepatnya di Kurd W. Wend Library yang merupakan sebuah perpustakaan di Faculty of Engineering, University of Winconsin, Madison. Selama lebih dari tiga bulan saya magang di perpustakaan tersebut. Sambil magang saya mencari referensi kinerja apa yang biasa diukur oleh perpustakaan di Amerika. Saya menemukan sebuah buku sederhana yang dicetak lokal. Sepertinya dokumen itu semacam “grey literature” dan berisi informasi yang selama ini saya cari. Dokumen ini segera saya fotokopi dan saya bawa pulang ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia saya mencoba menerjemahkannya dan menguji cobakan isinya di perpustakaan saya (saat itu saya belum menjadi kepala perpustakaan). Setelah saya yakin bahwa isinya ini sangat berguna, saya rapikan dokumen terjemahan tersebut dan saya usulkan untuk diterbitkan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Berkat bantuan British Council dan Perpustakaan Nasional pada tahun 2000 buku yang diberi judul “Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi” ini kemudian terbit dan beredar di lingkungan universitas. Buku yang sangat tipis ini hanya berisi 10 indikator kinerja yang diukur. Sayang, hanya sedikit perpustakaan yang mau dan mampu menerapkannya.

Sesudah tahun 2000an saya berkenalan dengan ISO 11620. Saat itu masih beredar versi 1998. Isinya tidak banyak berbeda dengan buku kecil keluaran FPPTI tersebut, hanya saja indikator yang diukurnya lebih banyak yaitu sebanyak 29 indikator. Sayang, versi 1998 ini belum sempat saya bedah sudah terbit versi 2008 yang mengukur kira-kira 45 indikator. Saya sedang menulis versi ini dan menjelang selesai, tiba-tiba terbit versi 2014 yang mengukur lebih banyak lagi indikator kinerja perpustakaan Versi 2014 ini mengukur sebanyak 52 indikator kinerja. Saya tidak sempat menyelesaikan buku pengukuran indikator kinerja berbasis ISO 11620 versi 2014. Tiba-tiba tahun lalu terbit versi 2023 yang segera diadopsi menjadi SNI. Saya agak terbirit-birit menyelesaikan buku ini karena takut muncul versi yang terbaru lagi. Saya mengubah strategi dalam menyelesaikan buku ini yaitu dengan tidak menjelaskan semua indikator kinerja yang berjumlah 62 indikator tersebut, namun saya memilihkan hanya 10 indikator yang paling mudah dan paling sering diukur. Dengan demikian buku ini dapat segera saya selesaikan. Jika saya memiliki waktu, sisa indikator yang belum dibahas tersebut, saya akan bahas di buku versi edisi berikutnya saja.

Menulis buku mengenai pengukuran indikator kinerja perpustakaan (library performance indicators) merupakan obsesi saya sejak lama, yaitu sejak akhir 1980an ketika saya mulai menerjemahkan dokumen pengukuran indikator kinerja yang saya bawa dari Amerika Serikat. Namun baru kali ini saya mampu menyelesaikan penulisan tersebut walaupun belum selengkap dokumen aslinya yaitu SNI ISO 11620: 2023. Jadi apabila Anda ingin mengetahui lebih lengkap mengenai indikator kinerja perpustakaan, Anda dapat membaca dokumen aslinya. Dokumen ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, tepatnya dokumen ini terbit dalam dua bahasa.



Lihat promo buku ini di Link berikut: Mengukur Kinerja Perpustakaan

Anda dapat memesan buku lengkapnya. Hubungi Abdul Rahman Saleh via WA atau Messenger.

Harga buku elektonik (e-book) atau digital: Rp 50.000,-

Harga buku cetak (printed on Demand): Rp 125.000,- (untuk pemesan buku cetak harap membayar terlebih dahulu, karena saya harus membayar langsung digital printing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar