Di Indonesia dan di beberapa negara lain perpustakaan tidak dianggap sebagai lembaga yang cukup penting. Oleh karena itu ketika perpustakaan diminta melaporkan kegiatannya oleh pimpinan, tidak banyak yang diminta oleh pimpinan. Pengalaman saya ketika memimpin perpustakaan di perguruan tinggi yang cukup terkemuka, pimpinan saya hanya meminta tiga hal yang harus dilaporkan yaitu berapa jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan, berapa buku yang dipinjam selama satu tahun dan berapa peminjam buku tersebut selama satu tahun. Apa artinya? Artinya perpustakaan hanya dianggap lembaga yang bertugas meminjamkan buku saja. Lain tidak. Pertanyaannya, betulkah pekerjaan perpustakaan itu hanya meminjamkan buku yang menjadi koleksinya saja? Kalau memang begitu, tidaklah salah kalau pimpinan beranggapan bahwa jumlah pustakawan atau staf pegawai di suatu perpustakaan sering dianggap terlalu banyak yaitu dengan perbandingan satu pustakawan melayani kira-kira 1000 orang pemustaka (potensial).
Berdasarkan pengalaman itu saya mencoba
mencari apa sebenarnya yang dijadikan indikator kinerja sebuah perpustakaan.
Pada tahun 1984 saya mendapat penugasan ke Amerika Serikat, tepatnya di Kurd W.
Wend Library yang merupakan sebuah perpustakaan di Faculty of Engineering,
University of Winconsin, Madison. Selama lebih dari tiga bulan saya magang di
perpustakaan tersebut. Sambil magang saya mencari referensi kinerja apa yang
biasa diukur oleh perpustakaan di Amerika. Saya menemukan sebuah buku sederhana
yang dicetak lokal. Sepertinya dokumen itu semacam “grey literature” dan berisi
informasi yang selama ini saya cari. Dokumen ini segera saya fotokopi dan saya
bawa pulang ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia saya mencoba
menerjemahkannya dan menguji cobakan isinya di perpustakaan saya (saat itu saya
belum menjadi kepala perpustakaan). Setelah saya yakin bahwa isinya ini sangat
berguna, saya rapikan dokumen terjemahan tersebut dan saya usulkan untuk
diterbitkan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Berkat
bantuan British Council dan Perpustakaan Nasional pada tahun 2000 buku yang
diberi judul “Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi” ini kemudian
terbit dan beredar di lingkungan universitas. Buku yang sangat tipis ini hanya
berisi 10 indikator kinerja yang diukur. Sayang, hanya sedikit perpustakaan
yang mau dan mampu menerapkannya.
Sesudah tahun 2000an saya berkenalan
dengan ISO 11620. Saat itu masih beredar versi 1998. Isinya tidak banyak
berbeda dengan buku kecil keluaran FPPTI tersebut, hanya saja indikator yang
diukurnya lebih banyak yaitu sebanyak 29 indikator. Sayang, versi 1998 ini
belum sempat saya bedah sudah terbit versi 2008 yang mengukur kira-kira 45
indikator. Saya sedang menulis versi ini dan menjelang selesai, tiba-tiba
terbit versi 2014 yang mengukur lebih banyak lagi indikator kinerja
perpustakaan Versi 2014 ini mengukur sebanyak 52 indikator kinerja. Saya tidak
sempat menyelesaikan buku pengukuran indikator kinerja berbasis ISO 11620 versi
2014. Tiba-tiba tahun lalu terbit versi 2023 yang segera diadopsi menjadi SNI.
Saya agak terbirit-birit menyelesaikan buku ini karena takut muncul versi yang
terbaru lagi. Saya mengubah strategi dalam menyelesaikan buku ini yaitu dengan
tidak menjelaskan semua indikator kinerja yang berjumlah 62 indikator tersebut,
namun saya memilihkan hanya 10 indikator yang paling mudah dan paling sering
diukur. Dengan demikian buku ini dapat segera saya selesaikan. Jika saya
memiliki waktu, sisa indikator yang belum dibahas tersebut, saya akan bahas di
buku versi edisi berikutnya saja.
Menulis buku mengenai pengukuran
indikator kinerja perpustakaan (library performance indicators) merupakan
obsesi saya sejak lama, yaitu sejak akhir 1980an ketika saya mulai
menerjemahkan dokumen pengukuran indikator kinerja yang saya bawa dari Amerika
Serikat. Namun baru kali ini saya mampu menyelesaikan penulisan tersebut
walaupun belum selengkap dokumen aslinya yaitu SNI ISO 11620: 2023. Jadi
apabila Anda ingin mengetahui lebih lengkap mengenai indikator kinerja
perpustakaan, Anda dapat membaca dokumen aslinya. Dokumen ini telah
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, tepatnya dokumen ini terbit dalam dua
bahasa.
Lihat promo buku ini di Link berikut: Mengukur Kinerja Perpustakaan
Anda dapat memesan buku lengkapnya. Hubungi Abdul Rahman Saleh via WA atau Messenger.
Harga buku elektonik (e-book) atau digital: Rp 50.000,-
Harga buku cetak (printed on Demand): Rp 125.000,- (untuk pemesan buku cetak harap membayar terlebih dahulu, karena saya harus membayar langsung digital printing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar