Buku ini berisi penjelasan singkat tentang standar, mengapa dalam kehidupan kita memerlukan standar, jenis-jenis standar dari standar internasional, standar nasional, standar regional, standar asosiasi. Beberapa contoh standar dijelaskan secara singkat seperti ISO (International Organisation for Standardisation), CAC (Codex Alimentarius Commission), EN (European Norms), ASEAN Harmonized Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime (AHEEER), SNI (Standar Nasional Indonesia), BS (British Standards), dan JIS (Japanese Industrial Standards). Buku ini juga berisi penjelasan tentang standar asosiasi seperti ASTM (American Society for Testing and Materials), AOAC (Association of Official Agricultural Chemists). Sedangkan Sertifikasi bagi penerap standar juga dijelaskan dengan cukup singkat tetapi jelas. Contoh-contoh diberikan penerap standar apa yang perlu disertifikasi dan penerap standar apa yang tidak perlu. Pada bagian akhir dicontohkan penerap ISO 9001 dan bagaimana proses sertifikasinya dengan harapan penjelasan dan contoh-contoh tersebut dapat memberi wawasan kepada para pustakawan tentang standar dan sertifikasinya.
Rahman's Blog Mirror
Blog ini berisi artikel-artikel lama saya yang pernah muncul di Rahman's Blog yang beralamat rahman.staff.ipb.ac.id yang karena satu dan lain hal menghilang dari alamat URL yang lama. Saya mencoba mengunggahnya kembali. Oleh karena itu tanggal unggahan artikel tidak mencerminkan tanggal artikel tersebut ditulis. Selamat membaca.
Sabtu, 29 Maret 2025
Pustakawan Mengenal Standar
Sabtu, 08 Maret 2025
Mengukur Kinerja Perpustakaan
Di Indonesia dan di beberapa negara lain perpustakaan tidak dianggap sebagai lembaga yang cukup penting. Oleh karena itu ketika perpustakaan diminta melaporkan kegiatannya oleh pimpinan, tidak banyak yang diminta oleh pimpinan. Pengalaman saya ketika memimpin perpustakaan di perguruan tinggi yang cukup terkemuka, pimpinan saya hanya meminta tiga hal yang harus dilaporkan yaitu berapa jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan, berapa buku yang dipinjam selama satu tahun dan berapa peminjam buku tersebut selama satu tahun. Apa artinya? Artinya perpustakaan hanya dianggap lembaga yang bertugas meminjamkan buku saja. Lain tidak. Pertanyaannya, betulkah pekerjaan perpustakaan itu hanya meminjamkan buku yang menjadi koleksinya saja? Kalau memang begitu, tidaklah salah kalau pimpinan beranggapan bahwa jumlah pustakawan atau staf pegawai di suatu perpustakaan sering dianggap terlalu banyak yaitu dengan perbandingan satu pustakawan melayani kira-kira 1000 orang pemustaka (potensial).
Berdasarkan pengalaman itu saya mencoba
mencari apa sebenarnya yang dijadikan indikator kinerja sebuah perpustakaan.
Pada tahun 1984 saya mendapat penugasan ke Amerika Serikat, tepatnya di Kurd W.
Wend Library yang merupakan sebuah perpustakaan di Faculty of Engineering,
University of Winconsin, Madison. Selama lebih dari tiga bulan saya magang di
perpustakaan tersebut. Sambil magang saya mencari referensi kinerja apa yang
biasa diukur oleh perpustakaan di Amerika. Saya menemukan sebuah buku sederhana
yang dicetak lokal. Sepertinya dokumen itu semacam “grey literature” dan berisi
informasi yang selama ini saya cari. Dokumen ini segera saya fotokopi dan saya
bawa pulang ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia saya mencoba
menerjemahkannya dan menguji cobakan isinya di perpustakaan saya (saat itu saya
belum menjadi kepala perpustakaan). Setelah saya yakin bahwa isinya ini sangat
berguna, saya rapikan dokumen terjemahan tersebut dan saya usulkan untuk
diterbitkan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Berkat
bantuan British Council dan Perpustakaan Nasional pada tahun 2000 buku yang
diberi judul “Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi” ini kemudian
terbit dan beredar di lingkungan universitas. Buku yang sangat tipis ini hanya
berisi 10 indikator kinerja yang diukur. Sayang, hanya sedikit perpustakaan
yang mau dan mampu menerapkannya.
Sesudah tahun 2000an saya berkenalan
dengan ISO 11620. Saat itu masih beredar versi 1998. Isinya tidak banyak
berbeda dengan buku kecil keluaran FPPTI tersebut, hanya saja indikator yang
diukurnya lebih banyak yaitu sebanyak 29 indikator. Sayang, versi 1998 ini
belum sempat saya bedah sudah terbit versi 2008 yang mengukur kira-kira 45
indikator. Saya sedang menulis versi ini dan menjelang selesai, tiba-tiba
terbit versi 2014 yang mengukur lebih banyak lagi indikator kinerja
perpustakaan Versi 2014 ini mengukur sebanyak 52 indikator kinerja. Saya tidak
sempat menyelesaikan buku pengukuran indikator kinerja berbasis ISO 11620 versi
2014. Tiba-tiba tahun lalu terbit versi 2023 yang segera diadopsi menjadi SNI.
Saya agak terbirit-birit menyelesaikan buku ini karena takut muncul versi yang
terbaru lagi. Saya mengubah strategi dalam menyelesaikan buku ini yaitu dengan
tidak menjelaskan semua indikator kinerja yang berjumlah 62 indikator tersebut,
namun saya memilihkan hanya 10 indikator yang paling mudah dan paling sering
diukur. Dengan demikian buku ini dapat segera saya selesaikan. Jika saya
memiliki waktu, sisa indikator yang belum dibahas tersebut, saya akan bahas di
buku versi edisi berikutnya saja.
Menulis buku mengenai pengukuran
indikator kinerja perpustakaan (library performance indicators) merupakan
obsesi saya sejak lama, yaitu sejak akhir 1980an ketika saya mulai
menerjemahkan dokumen pengukuran indikator kinerja yang saya bawa dari Amerika
Serikat. Namun baru kali ini saya mampu menyelesaikan penulisan tersebut
walaupun belum selengkap dokumen aslinya yaitu SNI ISO 11620: 2023. Jadi
apabila Anda ingin mengetahui lebih lengkap mengenai indikator kinerja
perpustakaan, Anda dapat membaca dokumen aslinya. Dokumen ini telah
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, tepatnya dokumen ini terbit dalam dua
bahasa.
Lihat promo buku ini di Link berikut: Mengukur Kinerja Perpustakaan
Anda dapat memesan buku lengkapnya. Hubungi Abdul Rahman Saleh via WA atau Messenger.
Harga buku elektonik (e-book) atau digital: Rp 50.000,-
Harga buku cetak (printed on Demand): Rp 125.000,- (untuk pemesan buku cetak harap membayar terlebih dahulu, karena saya harus membayar langsung digital printing)
TEKNIK MELAKUKAN KAJIAN BIBLIOMETRIK UNTUK PEMETAAN RISET
Salah satu kajian di bidang kepustakawanan yang cukup terkenal dan dikenal saat ini serta banyak dilakukan oleh baik pustakawan maupun oleh mahasiswa bidang perpustakaan, dan bahkan mahasiswa non perpustakaan adalah kajian bibliometrik. LISedunetwork (2018) mengutip definisi bibliometrik oleh The British Standards Institution adalah sebagai kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistika. Borchardt & Chin Roemer (2015) mendefinisikan bibliometrika sebagai berikut “as a set of quantitative methods used to measure, track, and analyze print-based scholarly literature” atau dalam bahasa Indonesia adalah seperangkat metode kuantitatif yang digunakan untuk mengukur, melacak, dan menganalisis literatur ilmiah berbasis cetak. Definisi lain disampaikan oleh Maryono & Junandi, S (2012) seperti berikut: bibliometrika adalah suatu bidang ilmu yang menggunakan teknik matematika dan statistika dari penghitungan sederhana sampai kalkulus, untuk mempelajari publikasi dan pola komunikasi dalam distribusi informasi. Beberapa pakar mengajukan definisi seperti berikut:“the quantitative study of literature and a measurable method used to identify the developmental trends within a certain field to obtain quantifiable, reproducible, and objective data” (Guo et al., 2020; Rahayu & Sungkawa, 2021). Selanjutnya Reitz (2004) mendefinisikan bibliometrik tersebut seperti “the use of mathematical and statistical method to study and identify pattern and the usage of materials and services within a library or to analyze the historical development and a specific body of literature, especially its authorship, publication and use”. Bibliometrik merupakan pemanfaatan matematika dan statistika dalam mempelajari dan melihat pola dan penggunaan bahan perpustakaan dan layanan perpustakaan atau untuk melakukan analisis perkembangan sejarah dan kumpulan literatur, terutama kepengarangan, terbitan, serta pemanfaatannya. Bibliometrik banyak digunakan untuk melakukan evaluasi kegiatan penelitian (Andres, 2009; Gingras, 2016; Rehn et al., 2014). Bibliometrik adalah analisis kuantitatif publikasi yaitu dengan mengekstrak data dari publikasi dan menganalisis data tersebut untuk menjawab pertanyaan tentang penelitian yang diwakili oleh publikasi tersebut (Belter, 2015). Hal ini karena diasumsikan bahwa setiap hasil penelitian biasanya dituliskan dalam bentuk karya tulis ilmiah dan dipublikasikan di jurnal ilmiah yang beredar secara internasional sehingga setiap ilmuwan bisa mengakses dan membacanya (Rehn et al., 2014). Jadi evaluasi tersebut berfokus kepada publikasi sebagaimana penjelasan Ball: “Bibliometrics, on the other hand, focuses exclusively on measuring publication. Thus far, however, the term publication has been relatively ambiguous: It includes book chapters, journal articles and papers in conference volumes” (Ball, 2017).
Tujuan bibliometrik adalah untuk menjelaskan proses komunikasi dalam
bentuk tertulis yang terpublikasi (terbitan) dengan sifat dan arah pengembangan
perangkat deskriptif penghitungan serta analisis berbagai faset komunikasi (Basuki,
2016; Prasetyo, 2021). Dua
tujuan utama analisis bibliografi adalah untuk menggambarkan (1) kinerja
penelitian yaitu untuk menilai kinerja penelitian serta publikasi individu dan
atau institusi dan (2) pemetaan science (science mapping) untuk
mengungkapkan struktur dan motivasi dari suatu topik penelitian. Masing-masing
memiliki teknik tersendiri, misalnya untuk mengukur performa pencarian kita
menggunakan metrik tertentu (perhitungan kuantitatif) seperti sitasi total (total
citations), rata-rata sitasi (average citations), kolaborasi (collaboration
metrics), dll. Untuk analisis pemetaan ilmiah, salah satunya adalah kita
dapat menggunakan analisis sinonim untuk menemukan hubungan yang ada antara
satu topik dengan topik lainnya dalam suatu bidang tertentu. Dengan
bibliometrik kita dapat memetakan dan mengevaluasi literatur untuk mengetahui
potensi kesenjangan penelitian dan mengetahui batasan pengetahuan, biasanya
dilaksanakan melalui siklus berulang untuk menentukan kata pencarian yang
sesuai, mencari literatur, kemudian menyelesaikan analisisnya.
Anda dapat membaca contoh buku ini di di Link berikut: Buku bibliometrika
Anda juga dapat memesan teks lengkap versi elektronik (e-book) dengan harga: Rp.100.000,-
Sedangkan untuk versi cetak (print on demand) dengan harga: Rp. 200.000,-
Pemesanan dapat menghubungi Abdul Rahman Saleh via WA atau Messenger
Sabtu, 17 Agustus 2024
Kumpulan Puisi Karya ARS
Akhir Sebuah Kisah
Sore itu.......
Angin senja dan
titik air
Berpacu dalam redup
Membawa kesejukan di
hati
Berpadu dalam damai
Kugenggam erat
tanganmu
Hangat menjalar dada
Seretan langkahmu
Menuju kedamaian
abadi
Ah...abadikah semua
itu?
Tidak....
Keremangan senja
telah lenyap
Kertas pun jadi abu
Bersama kepingan
hati
Yang tergores
kepedihan
Kini...
Tinggal harapan yang
tersisa
Dari seretan
langkahmu
Hampa.....
Puisi Kedua
Brengsek
Antara keramaian
manusia dan suara
Dan dalam
kesendirianku
Kudengar detak
jantungku menegang
Segalanya tegang
Kecuali hati yang
menciut
Dan tergeletak
bermandikan darah
Ah......brengsek
Wajah itu muncul
Bersama resahnya
hati
Kutak kuasa menatap
Dan.....pilu pun
ikut berpadu
Bogor ‘79
Puisi Ketiga
Lewat Tengah Malam
Lewat
tengah malam
Ketika
sepi makin melingkup hati
Sementara,
suara jangkrik tetap berbunyi
Dalam
kelam.........
Sepotong
hati terbaring dalam kemelut kelabu
Lewat
tengah malam
Ketika
seonggok tubuh terbaring
Menatap
langit-langit
Kau
ada di sana
Kemarin
dan hari ini
Tak
seorang pun tahu
Kemelut
sepotong hati yang terkubur di dasar dada
Kemudian...........
Kau
datang di hari esok
Dengan
seribu kemungkinan
Dalam
kejaran usia yang semakin menua
Hari
ini
Kubisikkan
tekad
Tuk
memetik kebahagiaan
Bersamamu..............
Bogor, 1979
Puisi Keempat
Asaku
Kala
senja mulai memudar
Sejuta
janji kau ukir dalam cita
Sejuta
keindahan kau angankan
Dari
nostalgia yang terbengkalai
Dalam
kefanaan jiwamu
Sunyi
membalut jiwa
Tak
kau hiraukan
Kau
pelihara bara di dada
Dalam
menggapai hakiki hidup
Kala
fajar menyingkap gelap
Rembulan
pun mulai memudar
Kutanyakan
padamu
Akankah
menjadi kenyataan
Sejuta
janji yang kau ukir di hatimu
Ataukah
hanya kegagalan yang menunggu
Bogor,
17 Juli 1979
Puisi Kelima
Sisa Laskar Tua
Dulu ketika muda
Tenaga dan semangatmu menyala
Dunia seakan dalam genggaman
jala
Segala keinginan dapat
kaucapai
Semua orang datang
menghampiri
Mengaku sahabat teman berbagi
Banyak orang bahkan menjadi
iri
Karena bagimu semua seakan
diujung jari
Kini di usiamu yang senja
Tubuhmu mulai renta
Termakan usia
Berbagai penyakit mulai
menyapa
Sahabat dan kawan
meninggalkan
Karena kamu tidak dapat
digunakan
Hanya sahabat sejati, anak,
cucu dan isteri
Yang setia mendampingi
Bagimu tidak ada lagi
Yang masih berarti
Selain berbagi sisa ilmu
duniawi
Untuk bekal akhirat nanti
Tenaga dan semangatmu mulai
meredup
Jantungmupun seakan enggan
berdegup
Namun jiwa dan semangatmu
yang masih hidup
Untuk
menatap anak cucu yang hidup cukup
(Bogor,
28 Maret 2006)
Puisi Keenam
Untuk Seseorang yang mengaku teman
Ketika aku sudah tenang dan tentram
Menjalani hidup dan karirku
Kamu tiba-tiba hadir dan mengatakan
Kita kan berteman
mana buktinya?
Aku ingat cerita kawan
Kau ungkit peristiwa ketika aku melamar kerja
Kau katakan bahwa berkat kamu
Aku bisa mendapatkan kerja di tempatmu
Hanya karena sepotong informasi bahwa
Pekerjaan itu ada
Lama kemudian waktu berlalu
Karirku di kantor lebih maju
Aku mendapatkan yang aku tuju
Menjadi pengatur laku di kantorku
Bahkan kemudian aku melanglang buana
Tak terbendung oleh apapun
Namun suatu ketika
Perjalanan karirku terhenti
Entah karena apa aku tak mengerti
Sebab perasaanku mengatakan
Bahwa aku sedang berada di puncak tangga
Semua aku bisa raih
Sampai sesuatu yang bahkan orang lain
tak terpikirkan untuk meraihnya
Tiba-tiba aku terjatuh
Satu-satu
Teman-temanku menghindariku
Mencari selamat dan karirnya sendiri
Aku ditinggal pergi
Sendiri….betul-betul sendiri
Namun pelan-pelan aku bangkit
Perlahan meniti karir
Walaupun tak sedikit hambatan
Sampai-sampai akan dipindahkan
Ke tempat yang aku rasa tak mungkin aku bisa berkembang
Permintaan agar aku pindah
Tidak cuma sekali menghampiriku
Bahkan surat permintaan petinggi puncak
Diterima oleh atasanku
Tanya aku tepikan pada atasanku
Apakah dia masih memerlukan aku
Untuk menjadi pembantunya
Di kabinet yang dipimpinnya
Dan…..
Berkat pertanyaanku itu
Aku dipertahankan di kantorku
Kemudian kamu mendapat giliran berkuasa
Aku kau campakkan
Bahkan aku dilemparkan
Pada posisi yang tidak pernah terbayangkan
Oleh siapapun yang menyaksikan
Tuhan menyelamatkan aku
Dari perasaan hina berada di lingkunganku
Aku diangkat dari lumpur
Untuk menjadi seseorang yang terhormat
Bahkan menjadi lebih tinggi dari posisimu
Dan aku mendapatkan martabatku sebagai manusia
Kini
Setelah aku kembali ke kantorku
Setelah menyelesaikan tugasku di luar sana
Aku melihat kondisi kantorku berubah parah
Dan demi tanggung jawab moral
Aku berusaha menggerakkan semua teman
Untuk mengembalikan marwah kantorku
Seperti dulu
Kemudian tiba-tiba kamu datang
Karena mendengar cerita
Bahwa apa yang terjadi pada diriku dulu
Karena ulahmu,
dan aku tak mau memberimu maaf
Bahkan sampai ke liang kubur
Peristiwa itu kan kubawa
Kamu lempar tanya padaku
Apa bukti kecurigaanku
Sampai-sampai aku tak mau memberi maaf
Ketika kamu dalam suatu kesempatan
Meminta maaf pada semua orang
Aku jelaskan apa yang menjadi kecurigaanku
Atas nasib yang menimpaku
Tapi
Semua kamu ingkari
Bahkan kamu katakan
Mengapa dulu kamu tidak tanyakan
Agar semua bisa diselesaikan
Jangan sampai menunggu sekarang
Karena katamu kita teman
Kalau kita teman
Apakah kamu bisa buktikan
Seperti yang kulakukan dulu ketika aku berkuasa
Aku angkat kamu menjadi pembantuku
Bahkan ketika kamu berulah dan membangkang dari perintahku
Aku membiarkan dan hanya menyaksikan dengan harapan
Kamu kan sadar dan berubah haluan
Ke visi yang sama denganku
Aku juga menolak dengan halus
Permintaan pembantu dan sahabat terdekatku
Untuk menyingkirkanmu dari posisimu
Aku katakan tidak
Karena kau kuanggap teman
Dan aku berjanji pada kawan-kawan
Untuk menasehati dan mengingatkan
Agar kamu bisa menjadi anggota tim yang membanggakan
Namun
Ketika kamu berkuasa
Dan aku menjadi pembantumu
Aku engkau campakkan
Ke tempat yang menurutku paling hina sehina-hinanya
Apakah itu yang kau katakan berteman?
Kamu pikir tindakanmu benar
Tapi kamu tidak merasakan akibatnya
Kamu katakan bahwa kamu tidak punya niat
Menyakiti dan menghacurkan aku
Tapi aku merasakan akibat keputusanmu
Kamu bilang kamu tidak pernah menghianati pertemanan kita
Sehingga kamu masih berteriak
Kan kita berteman
Tapi….bagiku
Biarlah waktu yang membuktikan
Siapa yang menghianati
Siapa yang dikhianati
Siapa yang menyakiti
Siapa yang disakiti
(Bogor, akhir Maret 2017)
Puisi Ketujuh
Kekuasaan
Ketika
engkau bersahabat denganku
Apapun
bisa kulakukan
Bintang
dapat kuraih
Bulan
pun bisa kupetik
Ku
taklukkan semua orang
Dan
aku bertengger di puncakmu
Ketika
engkau pergi meninggalkan aku
Dan
persahabatanmu kau berikan pada orang lain
Aku
menjadi tak berdaya dan tak berharga
Tanpamu
aku bukan apa-apa
Orang
yang memegangmulah
Yang
akan mengemudikan dunia
Engkau
memang bebas berpindah sekehendakmu
Dari
satu orang ke orang lain yang engkau sukai
Kedigdayaanmu
merajalela
Hanya
satu yang bisa mengendalikanmu
Yaitu
kebijaksanaan
Tanpa
kebijaksanaan
Orang
yang engkau tongkrongi
Akan
berbuat semena-mena
Bahkan
bisa membelokkan sejarah
Apakah
ini takdir?
Entahlah
Semua
jejak masa lalu akan engkau hapuskan
Engkau
lumatkan menjadi puing tanpa harga
Tetapi
persahabatan dengan kekuasaan itu
Tak
pernah kekal
Dan
ketika kekuasaan itu menyingkir
Penguasa
itu juga akan menjadi jelata
Hanya
jejak yang engkau pahatkan
Melalui
dunia maya
Yang
akan dikenang orang
Bukan
jejak kuasamu
Hai
penguasa sadarkah engkau
Suatu
saat akan tiba giliranmu
engkau
juga akan menjadi jelata
Dan
akan menuai apa yang telah kau tanam
Boo, 24 April 2024
Puisi Kedelapan
Bagai Memelihara Anak Singa
Dulu kita berteman akrab
Suka duka kuliah
Kita hadapi bersama
Sampai-sampai semua teman
iri
Ketika kita selesai
Kembali ke tempat
masing-masing
Lalu engkau datang
Meminta tolong
Agar bisa bekerja di tempatku
Tanpa curiga
Aku mencarikan jalan
Agar kamu bisa bersamaku
Bahkan berkegiatan
denganku
Biarpun orang menentangku
Aku mencoba mentuli bisu
Pelan tapi pasti
Engkau mendapatkan posisi
Sebagai teman aku
mendukungmu
Bahkan tak segan membantu
Ketika kamu merangkak naik
Ke posisi yang tinggi
Aku malah kamu musuhi
Aku tak mengerti
Kesalahan apa yang aku
buat
Sampai-sampai kamu tega
memusuhiku
Kamu tendang aku
Bahkan kamu katakan
Kalau semua orang
membenciku
Dan tidak dapat menerima
keberadaanku
Sayang sekali kamu lupa
Keberadaanmu di sini
Berkat usahaku
Tetapi ketika kamu
memiliki kuasa
Kamu malah membuangku
Kini aku sadar
Aku ibarat memelihara anak
singa
Ketika kecil dan lucu
Aku ajak bercanda gurau
Tetapi sesudah besar
Ternyata aku diterkamnya
Oh…nasib,
Biarlah Tuhan yang
mencatat
Suatu saat perbuatanmu
akan berbalas
Bogor, 26 Juli 2024
Senin, 12 Agustus 2024
Kisah Cinta Sang Pustakawan
Sinopsis
Persahabatan sekelompok siswa SMA di kota kecil Bangkalan, Jawa Timur di tahun 1970an yang demikian kompak. Ternyata dalam hubungan persahabatan mereka ada cinta yang tumbuh. Celakanya, cinta itu adalah cinta segitiga antara Evan, Fina, dan Diana. Pada malam acara perpisahan mereka Evan memilih menyatakan cintanya kepada Fina. Tetapi beberapa hari kemudian Fina melihat Evan berboncengan dengan Diana. Fina yang cemburu akhirnya memutuskan meninggalkan Evan. Puluhan tahun kemudian Evan menemukan Fina pada sebuah seminar di puncak, Bogor di mana dia menjadi salah seorang pembicaranya. Cinta mereka merekah kembali walau mereka sadar tidak mungkin bisa membawanya ke pelaminan. Perjalanan hidup mereka yang getir membawa status mereka menjadi duda dan janda. Evan mendapat kabar bahwa Fina sedang dirawat di RSJ di Bogor karena mengalami stres berat sesudah suaminya selingkuh dan dia akhirnya meminta cerai. Evan mengunjunginya. Cinta mereka kembali merekah, namun kunjungan kedua Evan terhalang. Evan terjebak dalam tawuran siswa yang menyebabkan Evan terluka. Evan dirawat di RS yang sama dengan Fina. Pertemuan ini berakhir pada Evan menikahi Fina.
Teman-teman, ayo baca novelku....
Rabu, 21 Desember 2022
Materi diskusi Forpustaka
Students and the Information Search Process: Zone of
Intervention for
Librarians
Carol Collier Kuhlthau
School of Communication, Information and Library Studies Rutgers University New Brunswick, New Jersey 08903
Berikut adalah artikel terjemahan. Bacalah artikel ini dan berilah komentar pada saat diskusi pada pertemuan Forpustaka.
Terjemahan artikel tersebut adalah sbb:
Table I Intervention Diagnostic Chart